15.5 C
New York
Kamis, September 11, 2025

Buy now

spot_img

Tri Adhianto Siap Cairkan Dana Hibah RW, Pemkot Tekankan Pemilahan Sampah Sebagai Syarat Penting

Mditv.id tri adhianto, menegaskan komitmennya untuk segera mencairkan dana hibah bagi Rukun Warga (RW) di seluruh wilayah Kota Bekasi. Namun, ia mengingatkan bahwa pencairan tidak bisa dilakukan secara otomatis, melainkan harus memenuhi sejumlah persyaratan administratif, teknis, serta komitmen terhadap program lingkungan, khususnya pemilahan sampah.

Menurut Tri, hibah RW merupakan salah satu bentuk dukungan nyata pemerintah kota untuk memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan lingkungan. Dana hibah ini diharapkan bisa digunakan untuk mendukung kegiatan sosial, pemberdayaan warga, serta pembangunan skala kecil di tingkat lingkungan.

“Pemerintah Kota Bekasi sudah menyiapkan anggaran hibah untuk RW. Tapi ini bukan dana yang bisa dicairkan begitu saja, ada aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Kita ingin penggunaan dana hibah ini tepat sasaran, transparan, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Tri Adhianto di Balai Kota Bekasi, Jumat (29/8/2025).

Syarat Pencairan Hibah RW

Tri menegaskan, ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi RW penerima sebelum dana dicairkan. Pertama, RW wajib mengajukan proposal resmi yang berisi rencana penggunaan dana. Kedua, bagi RW yang sebelumnya sudah menerima hibah, wajib melampirkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana tahun sebelumnya.

Ketiga, program yang diusulkan harus selaras dengan kebutuhan masyarakat serta sesuai ketentuan yang berlaku. “Kalau proposalnya asal-asalan, atau program yang diajukan tidak relevan dengan kebutuhan warga, tentu kita tidak bisa cairkan. Semua harus jelas dan akuntabel,” tegasnya.

Selain itu, Tri juga menekankan bahwa setiap RW penerima dana hibah wajib mendukung kebijakan Pemkot dalam bidang lingkungan, terutama soal pemilahan sampah dari sumbernya.

Pemilahan Sampah Jadi Fokus

Tri menyampaikan, salah satu masalah besar yang dihadapi Kota Bekasi adalah persoalan sampah. Volume sampah harian yang dihasilkan warga terus meningkat, sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang memiliki keterbatasan kapasitas.

Oleh karena itu, Pemkot mendorong gerakan pemilahan sampah dari rumah tangga hingga tingkat RW. Program ini akan dijadikan salah satu syarat utama dalam pencairan dana hibah.

“Kalau ingin hibah cair, RW harus menunjukkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan. Minimal sudah memulai pemilahan sampah organik dan anorganik. Ini penting, karena tanpa keterlibatan masyarakat, masalah sampah tidak akan bisa kita selesaikan,” jelas Tri.

Ia mencontohkan, RW dapat mengalokasikan sebagian hibah untuk menyediakan fasilitas bank sampah, tong pemilahan, atau pelatihan warga dalam mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos maupun produk daur ulang. Dengan cara ini, dana hibah tidak hanya mendukung kegiatan sosial, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Transparansi dan Pengawasan

Untuk mencegah adanya penyalahgunaan, Tri memastikan bahwa mekanisme pencairan dan penggunaan dana hibah RW akan diawasi secara ketat. Tidak hanya oleh Pemkot, tetapi juga oleh lembaga pengawas dan masyarakat.

“RW harus berani terbuka kepada warganya soal penggunaan dana hibah. Kalau perlu ditempelkan laporan penggunaan di papan informasi lingkungan. Dengan begitu, warga bisa ikut mengawasi,” kata Tri.

Tri menambahkan, Pemkot juga akan menurunkan tim monitoring untuk memastikan program yang dijalankan sesuai dengan proposal dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Apresiasi Warga dan Harapan ke Depan

Sejumlah pengurus RW menyambut baik kebijakan tersebut. Menurut mereka, dana hibah bisa sangat membantu dalam membiayai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari perbaikan infrastruktur kecil seperti pos ronda, lampu jalan, hingga kegiatan pemberdayaan warga.

Namun, mereka juga menyadari pentingnya arahan Pemkot soal pemilahan sampah. Ketua RW di Bekasi Timur, misalnya, mengaku sudah mulai membangun bank sampah sederhana di lingkungannya. “Kalau memang hibah ini juga mendorong warga untuk lebih peduli lingkungan, kami siap. Karena masalah sampah memang jadi persoalan sehari-hari di Bekasi,” ujarnya.

Tri berharap langkah ini bisa menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya gotong royong di tingkat lingkungan sekaligus kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan kota.

“Kalau semua RW tertib administrasi, transparan, dan peduli lingkungan, saya pastikan dana hibah akan cair. Mari kita gunakan dana ini sebaik mungkin untuk kemajuan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Redaksi


 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles